BIOS akan menginisiasi dan menganalisa perangkat keras apa saja yang
terhubung pada komputer dimana dia dijalankan. Kemudian BIOS mengecek
kesiapan kerja dari perangkat-perangkat keras yang terpasang. Jika ada
perangkat keras yang dibutuhkan namun tidak ada, maka BIOS akan
mengeluarkan kode isyarat yang dapat dikenali oleh para teknisi komputer
melalui bunyi atau tampilan pesan visual pada monitor. Begitu pula jika
perangkat keras yang dibutuhkan seperti RAM dan VGA card mengalami
kerusakan, maka hal yang sama akan dilakukan oleh BIOS.
Bagi mereka yang suka mengutak-atik perangkat keras, utamanya CPU,
istilah BIOS tentu saja menjadi tidak asing lagi. Nama BIOS pasti sudah
melekat di telinga. Namun tentu saja akan berbeda dengan orang awam yang
tidak mengerti komputer, hanya sekedar pemakai atau bahkan tidak
mengerti seperti apa di dalam komputer yang ia miliki. Kata-kata BIOS
akan sangat asing dan menjelaskannya pasti akan sangat sulit sekali
karena akan sulit dibayangkan.
Dibawah ini adalah urutan perangkat keras yang dideteksi oleh BIOS:
- Kartu tampilan grafis atau video graphic card
- Keyboard dan mouse, baik USB atau Serial PS/2
- Harddisk Drive dan sejenisnya
- Optical Drive seperti DVD atau CD
- Selanjutnya akan dilakukan deteksi terhadap perangkat lainnya sesuai dengan nomor registernya pada BIOS.
Setelah selesai mengecek perangkat keras dan dianggap normal, maka
selanjutnya bios akan mencari sistem operasi yang biasanya tersimpan di
dalam media penyimpanan Harddisk, yang sudah ditentukan sebagai Boot
Device. Lalu jika sudah ketemu maka akan dimuat dan dijalankan. Ketika
sistem operasi sudah berjalan, maka BIOS sudah bebas tugas. Semua
perangkat keras ada dibawah kendali sistem operasi. Seluruh rangkaian
proses dari pertama kali perangkat komputer dihidupkan, ditangani BIOS,
kemudian sistem operasi disebut sebagai booting up.
BIOS disimpan di dalam sebuah chip ROM yang tidak dapat diubah atau
non-volatile dan dipasang pada motherboard sistem komputer. Pada masa
lalu, BIOS tidak dapat dirubah, namun BIOS saat ini bisa dirubah dengan
sistem flashing atau menulis ulang ROM. Biasanya alasan mengupgrade BIOS
adalah untuk meningkatkan performa atau menambahkan dukungan pada
perangkat keras tertentu pada sistem komputer.
Demikian adalah pembahasan mengenai fungsi dan cara kerja BIOS.
0 komentar:
Posting Komentar